masa dzalim
Suatu hari saya perhatikan seorang ibu di pinggir jalan sibuk memarahi anaknya. saya tidak tahu tentang apa meski bukan urusan saya tapi saya tergielitik oleh perasaan salah yang termata besar, perasaan yang sulit hilang dari dasar hati. saya dulu 'sangat sering' marah pada dawwi, meski tanpa cubitan atau pukulan saya tahu barangkali sudah ada sera tus luka dihati dan jiwanya. saya dulu selalu heran kenapa dawwi sangat sulit diatur, sulit di arahkan, banyak sekali 'sulitnya' dan saya mendzaliminya dengan hukuman kata-kata yang dia tidak mengerti sampai akhirnya nurani saya diketuk oleh seorang bapak di supermarket, "anak ibu cerdas, arahkan saja!" ujarnya sambil mengelus kepala dawwi. saat itu saya merasa di tampar. hei, saya yang ibunya, what do you know?. defense system saya bekerja. tapi sambil antri di kasir saya merenung ( dan dia tetap sibuk ngacak-ngacak belanjaan saya ) saya percaya betul lahir batin anak saya cerdas, tak ada nurani saya yang me...