masa dzalim




Suatu hari saya perhatikan seorang ibu di pinggir jalan sibuk memarahi anaknya. saya tidak tahu tentang apa meski bukan urusan saya tapi saya tergielitik oleh perasaan salah yang termata besar, perasaan yang sulit hilang dari dasar hati. saya dulu 'sangat sering' marah pada dawwi, meski tanpa cubitan atau pukulan saya tahu barangkali sudah ada seratus luka dihati dan jiwanya. saya dulu selalu heran kenapa dawwi sangat sulit diatur, sulit di arahkan, banyak sekali 'sulitnya' dan saya mendzaliminya dengan hukuman kata-kata yang dia tidak mengerti

sampai akhirnya nurani saya diketuk oleh seorang bapak di supermarket, "anak ibu cerdas, arahkan saja!" ujarnya sambil mengelus kepala dawwi. saat itu saya merasa di tampar. hei, saya yang ibunya, what do you know?. defense system saya bekerja. tapi sambil antri di kasir saya merenung (dan dia tetap sibuk ngacak-ngacak belanjaan saya) saya percaya betul lahir batin anak saya cerdas, tak ada nurani saya yang mempertanyakan itu tapi tetap ada suara-suara yang mengatakan 'something wrong' wrong with my beloved son. tanpa saya sadar sebenarnya suara-suara itu yang adalah bisikan-bisikan tuhan, bantuan yang saya dulu tak sempat pinta pada Nya ....


ketika saya 'ngeuh' butuh bantuan saya banyak bertanya kepada teman-teman sesama ibu, kepada para guru dawwi dan tak puas saya hubungi beberapa psikolog. jawabannya sama, "tenang aja, dawwi masih akan berkembang", "nanti seiring usianya dia akan 'tenang' kok", 'hanya butuh bimbingan lebih intens". jawaban yang lama-lama mengganggu dan tak memberi saya solusi. bahkan enam lembar jawaban dari biro psikologi ternama pun tidak membuat saya puas, sungguh saya tidak tahu bersyukur bahwa suara-suara hati saya masih bekerja, bisikan-bisikan sang maha penyayang itu selalu bersemayam di hati saya sampai akhirnya saya sadar dalam kepasrahan --apakah harus saya terima semua jawaban ini?-- saya serahkan diri,serahkan masalah saya kepada Allah. sungguh sebenarnya bantuan Allah itu adalah perlindungan Allah kepada saya agar tidak lebih dzalim kepada dawwi.. masya Allah..

semua jalan dan petunjuk mengalir perlahan dan jelas Allah berikan, mulai dari input guru di sekolah dawwi yang baru, masukan dokter anak hingga akhirnya skrining oleh ahli syaraf anak.

hari minggu lalu saya, saya diperlihatkan video tentang anak abk yang telah dewasa dan sukses menjalani hidupnya bahkan lebih baik dari anak-anak biasa. saya tercenung, seandainya saya tidak mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dawwi tentu saya akan syok dua puluh tahun mendatang dan riak-riak perkembangannya yang 'unik' akan tetap membuat saya terus-terusan memproduksi kemarahan. naudzubuillahhimindzallik ... Allah melindungi saya dari ketidak tahuan, Allah memberikan petunjuk untuk saya memperbaiki pola asuh terhadap dawwi, Allah menunjukkan jalan yang teramat luas dan padang bagi saya dan ayah bagaimana merawat, mengasuh dan mendidik dawwi sesuai dengan "kebutuhannya".

tidak mudah memang, dawwi kelihatan sangat-sangat normal, dia cerdas, berempati tinggi, mudah bergaul, jangan lupa ganteng dengan senyum yang sulit dilupakan! sepintas tidak akan ada yang tahu bahwa dawwi perlu 'bantuan' .

saya ingat seorang sahabat guru pernah berkata, kalau kita tahu dia berkebutuhan khusus dan kita tidak bisa membantunya atau memberikan bantuan yang salah sungguh kita adalah orang dewasa yang dzalim .... duh,mengerikan sekali! sementara masih ada orang tua yang cuek tidak mau tahu tentang perkembangan anaknya, atau memilih tidak tahu saja daripada syok .. menyelamatkan diri (perasaan) orang tua saja padahal justru tengah menggiring mereka ke jurang kehidupan yang mengerikan.

ya, Allah seandainya kami tidak engkau beri petunjuk tentang 'kehidupan' Dawwi, tentu nya kami akan menjadi lebih dzalim kepada dia? padahal kami sungguh amat mencintai dan menyayanginya, dia kebanggaan kami ....

Comments

Popular posts from this blog

#IndonesiaJujur Ketika Maling berteriak "Maling"

Baby Step

Ketika Waktunya Tiba