Bukan malaikat yang dirindukan

pandangi wajah anak-anak saat mereka tidur, usap lembut pipinya, andai bisa ditanyakan "duhai anakku, berapa bentakan yang kamu terima hari ini, berapa hinaan yang kau telan pagi ini, berapa lirikan sinis yang kau kerjap dimatamu hari ini?

usap lagi tangannya dengan lembut, lalu bayangkan berapa besar kesedihan yang kamu rasakan hari ini, nak? berapa besar malu yang kau tanggung hari ini, nak? berapa sesak marah yang kau tahan, nak? Adakah tumpah air matamu hari ini?

usap dadanya perlahan, seberapa hampa sisa hati dan rasamu, sayang? adakah ayah dan bunda dihatimu? adakah ibu guru dan bapak guru dibenakmu? apakah kami sosok malaikat yang kau rindukan atau sosok monster yang tak kuasa kau hadapi setiap hari.

coba peluk dia dan tiba-tiba badannya berbalik memeluk kita,
dunia terasa runtuh, remuk redam rasa di dada, seribu sesal menyesak disini, ada teraba bebanmu dihatiku, nak.
Maaf kan aku, nak
Maafkan kami ..
seberapapun banyak beban yang kita tumpahkan padanya dia masih ikhlas berbalik memeluk kita, mencintai kita, apa adanya ..
dear ayah, ibu, ibu guru, pak guru, opa, oma , om & tante

mari kita siap-siap jadi Malaikat yang bisa mereka andalkan, tidak sekedar dirindukan :)


catatan pagi

Comments

Popular posts from this blog

#IndonesiaJujur Ketika Maling berteriak "Maling"

Baby Step

Ketika Waktunya Tiba